Selasa, 15 Februari 2011

Makalah tentang Pembagian zaman Prasejarah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Allah yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu Guru Kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.

Pematangsiantar, 2011


Penulis








DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………………………………………………………………(i)
DAFTARISI………………………………………………………………………..(ii)
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….2
A. Tujuan dan Manfaat……………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Zaman Batu………………………………….3
B. Pembagian Zaman Batu…………………………………3
C. Alat-Alat Peninggalan Zaman Batu……………………..6
D. Pengertian zaman Logam………………………………..9
E. Pembagian Zaman Logam ………………………………9
F. Alat-alat peninggalan Zaman Logam…………………..10

BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dalam suatu masyarakat tergantung dari tinggkat intelektual dan pemikiran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di Indonesia,perkembangan teknologi dapat di kelompokkan berdasarkan alat-alat yang digunakan yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam

A. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Perkembangan teknologi masyarakat awal indonesia dengan mengetahui :
1. Pembagian Zaman menurut arkeologi
2. Pengertian Zaman Batu dan Zaman Logam
3. Pembagian Zaman Batu dan Zaman Logam
4. Berbagai peninggalan masyarakat awal Indonesia
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk kepentingan praktis, yaitu sebagai referensi untuk membuat Pembaca mengetahui perkembangan teknologi masyarakat awal indonesia.
Dan manfaat penulisan makalah ini untuk kepentingan teoritis, yaitu bisa menjadi masukan dalam kajian ilmiah tentang Berbagai peninggalan masyarakat awal Indonesia.




BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zaman Batu
Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum, yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh.
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang.

B. Pembagian Zaman Batu

Zaman batu ini dapat dibagi lagi atas :
Zaman batu tua (Palaeolitikum)
Zaman batu tua (palaeolitikum), Disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus.
Ciri-ciri :
• Pola kehidupan meliputi meramu tumbuh-tumbuhan, menangkap ikan & berburu binatang. Pola hidup seperti ini disebut food gathering.
• Peralatan masih terbuat dari batu atau tulang yang masih kasar.
3
• Jenis alat yg dihasilkan dan digunakan adalah kapak genggam, kapak perimbas dan alat serpih
• Bertempat tinggal secara nomaden (berpindah)
• Belum mengenal arti seni
• Peninggalan Zaman batu tua (palaeolitikum), ditemukan didaerah :
• Pacitan (berupa kapak genggam / chopper) dan dsebut dengan Kebudayaan Pacitan.
Ngandong (Blora) berupa alat2 yg terbuat dari tanduk & tulang. Alat tsb dikenal dengan Kebudayaan Ngandong
Zaman batu madya /tengah (mesolitikum)
Pada Zaman batu tengah (mesolitikum), alat-alat batu zaman ini sebagian sudah dihaluskan terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal. Periode ini juga disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat lanjut. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoide (mayoritas) dan Mongoloide (minoritas).
Ciri-ciri :
• Peralatan Masih terbuat dari batu atau tulang yang masih kasar.
• Jenis alat yg digunakan adalah peble / kapak Sumatra
• Bertempat tinggal secara nomaden (berpindah2)
• Mengenal seni yg berupa lukisan didinding goa yg berbentuk cap tangan & babi hutan
• Ditemukan Kjokken Moddinger º bukit2 kerang hasil sampah dapur, banyak ditemukan dipesisir pantai timur Pulau Sumatera.
• Tahun 1925 Kjokken Moddinger diteliti oleh Dr. P.V Van Stein Callenfels. Dan ditemukan juga gampak genggam (pebble), kapak pendek (hache courte). Karena ditemuka didaerah Sumatra maka dinamakan sumatralith.
• Ditemukan Abris Sous Roche º goa sbg tempat tinggal manusia purba.
• Didalam goa juga ditemukan alat2 berupa mata panah, flakes, betu penggilingan & kapak batu
• Sudah mengenal kepercayaan

• Peninggalan Flakes & Pebble ditemukan didaerah :Timor & Rote oleh Alfred Buhler. Flakes yg ditemukan sudah bertangkai.
• Bandung (merupakan penemuan flakes terbesar) meliputi Padalarang, Bandung Utara, Cicalengka, Banjaran & Soreang ditemukan oleh Von Koenigswald dan disebut Kebudayaan Danau Bandung.
• Doa Leang Patta E di Toala (Sulawesi Selatan) oleh Van Stein Callenfels dan disebut Kebudayaan Toala.
Zaman batu muda / baru (Neolitikum)
Alat-alat batu buatan manusia Zaman batu baru (Neolithicum) sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Di samping tembikar tenun dan batik juga sudah dikenal. Periode ini disebut masa bercocok tanam. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens dengan ras Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas).
Ciri-ciri :
• Pola kehidupan food producing º mampu mengolah tanah dengan teknik sederhana mulai dari membersihkan hutan, membajak sawah & menamaminya.
• Peralatan sudah dihaluskan bahkan diberi tangkai .
• Jenis alat yg digunakan adalah kapak persegi & kapak lonjong
• Sudah bertempat tinggal menetap (sedenter)
• Pakaian terbuat dari kulit kayu & perhiasannya terbuat dari batu & manik-manik
• Telah memiliki kemampuan bercocok tanam
• Sudah mengenal kepercayaan Animisme & Dinamisme
• Mengenal perdagangan dengan system barter.
• Memiliki keterampilan membuat peralatan dr tanah liat (tembikar).
• Tembikar banyak ditemukan di daerah Yogyakarta, Pacitan, Melolo (Sumba)
Zaman batu besar (megalitikum)
Disebut Zaman batu besar (megalitikum), karena kebudayaan umumnya terbuat dari batu dalam ukuran besar.

C. Alat-alat Peninggalan Zaman Batu
Zaman batu tua (Palaeolitikum)
Contoh peniggalan Zaman Batu Tua
1. Kapak Genggam,
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "Chopper"(alat penetak/pemotong)
Dinamakan kapak genggam, karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam.
Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah disebut denganchopp er artinya alat penetak. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya
sebagai tempat menggenggam

2. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Contohnya alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi.
Fungsi: - untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah
- menangkap ikan
3. Flakes,
Flakes adalah alat-alat kecil yang terbuat dari batu
Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
Fungsi:-untuk menguliti hewan buruan
-mengiris daging buruan
-memotong umbi-umbian./buah – buahan
- menangkap ikan
Zaman batu madya /tengah (mesolitikum)
Alat Peninggalan zaman Mesolithikum :
1. Kapak genggam (peble)
2. Kapak pendek (hache Courte)
3. Pipisan (batu-batu penggiling)
4. Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah
5. Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores

Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang
disebut “Abris Sous Roche” Adapun alat-alat tersebut adalah :
1. Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.
2. Ujung mata panah,
3. Batu penggilingan (pipisan),
4. Kapak,
5. Alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
6. Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya: Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
1. Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
2. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
3. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua –
Melanosoid.

Zaman batu muda / baru (Neolitikum)
Contoh alat peninggalan zaman batu muda:
1.Kapak Persegi,
misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk
mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali,
Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
Fungsi: - ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya
sebagai cangkul/pacul.
- ukuran kecil disebut denganTarah/Tatah dan fungsinya
sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana
lazimnya pahat.
http://blog.baliwww.com/?pp_album=main&pp_cat=museum-bali&pp_image=museum_bali_14.jpgBahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga
dibuat dari batu api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang
terbuat dari Chalcedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara
keagamaan, azimat atau tAnda kebesaran.

2. Kapak Bahu,sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian
yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa

3. Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak Fungsi: - sebagai cangkul/pacul.

4. Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di Jawa

5. Pakaian (dari kulit kayu)

6. Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)


Zaman batu besar (megalitikum)
Benda hasil kebudayaan Zaman batu besar adalah :
Menhir º tugu yg terbuat dari batu besar untuk memuja arwah nenek moyang.
Ditemukan di Sumatera, Sulawesi Tengah & Kalimantan
Dolmen º Meja batu untuk meletakan sesaji yang akan dipersembahkan kepada leluhur.
Ditemukan di Sumatera Barat & Sumbawa
Kubur batu º Tempat menyimpan mayat / peti jenazah yg terdiri dari lempengan batu pipih.
Ditemukan di Kuningan (Jawa Barat)
Waruga º Kubur batu / peti jenazah yg berbentuk kubus.
Ditemukan di Sulawesi Tengah & Utara
Sarkofagus º Kubur batu / peti jenazah yg berbentuk lesung dan terbuat dari batu utuh (tunggal)
Ditemukan di BALI & Jawa Timur
Arca º Patung yg mengambarkan manusia atau binatang
Arca Zaman megalitikum ditemukan di Lamung, Jawa Tengah & Jawa Timur
Punden Berundak º Batuan yg disusun berundak-undak merupakan bangunan suci tempat memuja roh nenek moyang
Ditemukan di Lebak Sibedug (Banten)
D.Pengertian Zaman Logam
Zaman Logam Adalah Zaman dimana peralatan yang digunakan terbuat dari logam, tetapi bukan berarti semua peralatan yang digunakan terbuat dari bahan logam,karena masih banyak peralatan yang terbuat dari batu.
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu setangkup dengan menggunakan 2 cetakan yg ditangkupkan yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin lengkap dengan hiasannya yang disebut a cire perdue. Kelebihan dari teknik a cire perdue adalah dapat digunakan berkali kali.
E. Pembagian zaman Logam
Zaman logam ini dibagi atas:
Zaman tembaga Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.

Zaman perunggu
Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Zaman besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500°C.
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
F. Berbagai peninggalan zaman logam
Zaman perunggu
Peninggalan pada zaman perunggu :
• Nekara º genderang besar dari perunggu. Berbentuk seperti dandang tertelungkuo & biasanya digunakan u acara penyembahan terhadap roh nenek moyak.Ditemukan didaerah Sumatera, Jawa, Bali, Sangeang, Leti, Selayar & Kepulauan Kei
Fungsi: - Untuk acara keagamaan , Sebagai maskawin. ,Sebagai sarana upacara minta hujan (biasanya diatas nekara
diberi hiasan katak, menurut kepercayaan katak dianggap
sebagai binatang yang dapat mendatangkan hujan.)
• Moko º genderang kecil dari perunggu. Nekara yg berukuran kecil Biasanya digunakan sebagai mas kawin.Ditemuka didaerah Alor

• Kapak corong / kapak sepatu. Pada bagian atasnya berbentuk corong dan pada bagian corongnya dimasukan tangkai dari kayu yg menyiku. Ditemukan didaerah , Sulawesi Selatan, Pulau Selayar & Danau Sentani (Papua) Kegunaannya sebagi alat perkakas
• Arca perunggu Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia,
ada juga yang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan
dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin
tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga
tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai
Liontin/bandul kalung. Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor)

• Perhiasan perunggu. Merupakan bagian dari kebudayaan Dongson (Vietnam) Contohnya gelang, anting-anting, kalung dan cincin. Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam
bentuknya yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul
kalung dan cincin. Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat
cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari
lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya
sebagai alat tukar (mata uang).Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah
Bogor, Malang dan Bali.




• Bejana perunggu

Bejana Perunggu,bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa
tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci
(Sumatera) dan Madura, bentuknya seperti periuk tetapi langsing
dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan
yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri
dan pilin-pilin yang mirip huruf J.
Bejana Perunggu dari Kerinci (Sumatera) Sampai sekarang fungsi bejana perunggu tidak diketahui secara pasti,
kemungkinan di-sebabkan penemuan bejana yang terbatas maka
mempersulit penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan
masyarakat prasejarah.

Zaman besi
Alat-alat yang ditemukan adalah :
• Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi
untuk membelah kayu
• Mata pisau
• Mata pedang
• Cangkul, dll

Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung
Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur)